Ucapkan "Insyaa Alloh" Pada Sesuatu Yang Belum Pasti

Ucapkan "Insyaa Allah" Pada Sesuatu Yang Tidak Bisa Anda Pastikan. Senantiasa kita mengucapkan insyaa Allah, hanya untuk mengelabuhi seseorang. Padahal niat dalam hati kita tidak akan pernah melakukan tindakan yang menyebabkan gugurnya sesuatu karena ucapan insyaaAllah tadi. Contoh mudahnya begini, "Kita diminta seseorang untuk datang pada suatu pertemuan. Nah, kita mengatakan "Insyaa Allah" pada orang tersebut. Padahal dalam hati dan niat kita tidak akan hadir pada pertemuan itu, tanpa adanya udzur jelas yang menghalangi". Inilah yang terlarang bagi kita sebagai orang yang beriman.



Satu hal yang harus kita pahami sebagai orang yang beriman dengan perkataan "insyaa Allah" adalah 99% sesuatu itu dapat terjadi, namun 1% nya tergantung dari Allah. Sehingga jika tidak 100% maka sesuatu itu tidak dapat terjadi.

Ketika kita mengucapkan "insyaa Allah" kita wajib untuk melakukan dan berusaha untuk memenuhi dengan berbagai upaya selama kita mampu. Dan 99% usaha maksimal kita itulah yang akan menjadikan kita sebagai orang yang dapat dipercaya dan berusaha untuk memenuhi ucapan tersebut. Namun, jika ternyata ada halangan yang menyebabkan kita tidak sampai pada tujuan, itu diluar kuasa kita. Salah satu contoh sakit yang membuat kita tidak dapat hadir, ada kepentingan yang lebih mendesak dan lebih urgent. Sehingga dengan semua ini, kita lebih paham dengan ucapan yang kita lontarkan, bukan hanya sebagai dalih untuk tidak memenuhi dan tidak ada niat untuk itu.

Disamping itu ucapan "insyaa Allah" adalah sebagai sebuah jaminan bahwa kita tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi esok hari. Bisa saja ketika kita sudah membulatkan tekad untuk hadir pada sebuah pertemuan, namun Allah berkehendak lain pada kita, maka inilah yang diluar kuasa kita.

Yang lebih parah lagi jika kita tidak mengucapkan "insyaa Allah" dan yakin sesuatu hal yang belum pasti. Ini sangat berbahaya. Pernah saya mengalami hal ini, namanya manusia tempat salah dan khilaf. Dan 2 kali itu pula kejadian yang kita pastikan tidak terjadi, malah terjadi. Meskipun bukan saya yang mengucapkan, namun karena saya didalamnya juga ikut merasakan dampak ucapan tersebut. Salah satu contoh, kita melihat ada kondisi motor yang kurang baik. Namun, teman menyatakan bahwa, "kalau cuma begini mah tidak akan membuat jatuh". Ternyata dalam perjalanan jatuh beneran, dan itu saya yang dibonceng. Kejadian ini sampai berulang 2 kali, dengan teman yang sama tersebut. Sehingga setelah kejadian-kejadian ini barulah sadar dengan apa yang kita ucapkan, berdampak secara lansung. Terutama untuk hal yang belum terjadi, janganlah merasa yakin bahwa akan sesuai yang kita harapkan tanpa melibatkan Allah didalamnya. Karena pengetahuan hari esok hanya Allah yang tahu, maka tawakkal dan menyerahkan segalanya pada Allah adalah kewajiban kita.

Ada sebuah kita menarik, dimana pemilik-pemilik kebun yang sudah bersusah payah dengan segala upaya merawat kebunnya hingga saatnya tiba untuk panen dan memetik hasilnya. Pada suatu saat, mereka yakin dan bangga akan dapat memetik hasil kebunnya esok hari. Mereka bersumpah tanpa mengucapkan "insyaa Allah" untuk memetik hasil panen pada kebunnya.

Keesokan harinya, mereka pergi pagi-pagi untuk berangkat ke kebun milik mereka dan mencegah orang miskin yang membutuhkan untuk meminta hasil panen tersebut. Padahal dengan panen yang melimpah ruah tersebut secara logika pemilik kebun akan mampu dengan mudah memberikan pertolongan dan berbagi kepada orang-orang miskin yang membutuhkan disekitar mereka.

Namun, apa yang terjadi ketika mereka telah sampai ke kebun mereka?! Mereka terkejut melihat kebun yang sudah hancur dan tidak dapat lagi dipanen. Hingga mereka akhirnya sadar dengan apa yang mereka lakukan. Seorang yang paling bijak diantara mereka mengatakan, "Bukankah aku sudah mengatkan kepadamu, mengapa kamu tidak mensyukuri nikmat Allah dan berniat tidak akan memberi pada fakir miskin".

Akhirnya pemilik kebun tersebut sadar atas apa yang menimpa mereka dan apa yang mereka lakukan selama ini adalah salah. Mereka bertobat dan berdoa pada Allah untuk memberikan ganti yang lebih baik dari yang ini dan mengharapkan ampunan serta rahmat-Nya.

[Silahkan lihat surat Al Qalam : 17 - 33

Itulah satu contoh sebuah adzab yang diterima manusia didunia ini dan tentu saja adzab diakherat lebih berat dari sekedar contoh diatas bagi orang kafir dan tidak beriman. Ucapan insyaa Allah harus kita iringi dengan niat yang baik dan menyerahkan semua urusan pada Allah.

Ucapkan "Insyaa Alloh" Pada Sesuatu Yang Belum Pasti Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Sobatstw

0 komentar:

Posting Komentar